Ketong Bersama – There was a lot of things happen in this year. Setiap rasa sakit karena luka patah hati dan perjuangan untuk terus bertahan menjadi bukti bahwa sekeras dan sekejamnya hidup di tahun 2020, all of us were able to get through it! Nah, kali ini saya secara pribadi diberi kesempatan dan ijin untuk membagikan pengalaman dari 2 teman saya, Windy dan Maria (lebih dikenal dengan nama Emjjy). Bagaimana di tahun Pandemi Covid-19 ini, mereka berdua berjuang menghadapi stereotype di lingkungan mereka sekaligus bersyukur menjalani kehidupan mereka yang jauh dari keluarga. For all the truth, they are my dear friend who care of their family and I learn a lot of life from them even we are rarely to meet, we invariably keep in touch.

So, tugas apa yang sedang Kamu kerjakan di Afrika ? Beta (saya) ditugaskan sebagai salah satu pasukan penjaga perdamaian PBB di Afrika.
Bagaimana perasaan Kamu ketika berada di sana? Kaget, banyak takjubnya dan banyak bersyukur. Kondisi disini benar-benar berbeda dengan Indonesia, mulai dari cuaca yang bisa buat kulit jadi sangat kering sampai kondisi kehidupan kotanya yang belum layak. Jadi, kita Indonesia, orang Kupang terutama sudah seharusnya bersyukur.
Apa yang membuat Kamu berani mengambil keputusan untuk berani ditempatkan disana?
Awalnya hanya iseng-iseng liat posternya, ihh keren jadi pasukan perdamaian luar negeri. Secara polisi tuh susah urus ijin keluar negeri. Jadi beta coba daftar terus dinyatakan lulus buat ikut pra penugasan. Nah, selama di masa itu dikasi motivasi dan pelatihan sama pengalaman dari senior yang buat beta yakin dan berani buat ditempatkan disana. Ada orang yang bilang ke beta, “lu yakin bisa lulus FPU dengan lu yang lemah begitu?” dan saat beta lulus pun masih ada yang bilang kalau beta lulus karena beruntung bukan karena beta punya kemampuan untuk lulus. Jadi beta mau mematahkan itu argumen dan menantang diri sendiri sampai dimana beta punya limit, beta bisa karena beta punya kemampuan.
Apa ekspetasi dan realita ketika sebelum dan setelah sampai disana?
Secara ini misi luar negeri boss. So, I expect that all of the things in that place must be modern, but there is not. Bahkan lebih parah dari Indonesia. Kondisi Indonesia lebih baik lah kalo dibandingkan dengan disini. Ekspetasi berikutnya, karena yah lagi-lagi ini misi luar negeri jadi pikirnya fasilitasnya terjamin. But in reality, not at all in good condition. Kendaraan harus dikelola sedemikian rupa biar bisa patroli setiap hari dan mandi sama boker juga harus timba (angkat) air dulu. Sampai pernah ada senior beta yang bilang begini, lu hidup dan nyaman di Indonesia, Kamu dibagian SDM, rumahnya dekat kantor, tinggal sama keluarga, pasangan juga di Kupang, kenapa mesti kesini?.
Sejauh ini apa yang buat Kamu bertahan?
Yang buat beta bertahan karena ini beta punya mimpi, ini beta punya keinginan dan ini yang beta cita-citakan. Kalo beta ada rasa ingin menyerah beta akan ingat kembali dari awal, apa yang sudah beta mulai and double salarynya (I like it! you are so honest).
Berapa lama Kamu ditugaskan disana?
Biasanya setiap misi ditugaskan selama 1 – 1.5 tahun. Kalo untuk misi kali ini belum ada kepastian kapan beta selesai ditugaskan.
Apakah Kamu akan ditempatkan di Kupang kembali?
Pasti bakal balik Kupang. Nanti akan ditanyakan untuk selanjutnya mau ditempatkan dimana dan beta pasti pilih Kupang.
Apa pesan Kamu buat yang baca tulisan ini ?
Pesannya, jangan biarkan anggapan orang lain melemahkanmu, challenge your limit, yakinkan diri sendiri kalau kamu mampu, patahkan semua anggapan miring orang tentang kamu dan kalo tidak tulus kamu akan tahu. Kamu tidak akan pernah tahu kalo belum mencoba. Tidak ada orang yang tidak bisa melakukan sesuatu yang ada hanya orang yang malas, kuncinya siapa yang mau berlatih dan bertekun, jangan menyerah dengan apa yang kamu cita-citakan. Tidak ada kata terlambat untuk belajar dan memulai sesuatu and the last but not least jangan lupa bersyukur.
Apa kesibukan Kamu sekarang?
Sa (Saya) sekarang sibuk menjalankan tugas sebagai guru yang tempat mengajarnya di pedalaman Papua, khususnya di kabupaten Mappi. Lokasinya jauh sekali jadi tidak ada sinyal, akses keluar masuk ke kampung pakai ketinting (salah satu jenis perahu tradisional). Karena tujuan utamanya buat mengajar jadi lebih kurangnya dikampung itu bonus yang perlu dinikmati.
Cerita dong soal pengalaman Kamu sebelum dan setelah di Papua Pertama kali sa menginjakkan kaki di tanah papua, dengan tugas sebagai pengajar di pedalaman tu macam senang sekali. Sa pikir sa ini tidak berguna tapi akhirnya sa rasa akhirnya sa punya hidup ini bisa berguna untuk orang lain. Walaupun waktu datang di papua itu sa bimbang karena konflik masalah SARA kemarin, teman-teman ada yang beri saran lebih baik tidak usah kesana tapi sa punya tekad sudah bulat jadi mau apapun itu sa akan tetap pergi. Karna ini yang sa mau dari dulu, ke Papua sambil mengajar anak-anak di pedalaman. Sebelum sa jalan ke Papua, sa pergi ke kampung halaman di Adonara, Flores Timur untuk minta restu dari Nenek tersayang dan para leluhur buat buka jalan kasih sa. Doa yang sa panjatkan terus menerus akhirnya berbuahkan hasil dan sa bisa membantu di Papua. Sa makin senang karna sudah tiba di kampung untuk mengajar, sa memang berbeda dengan mereka tapi sa di sayang dan tidak dibeda-bedakan. Mama, bapa, kakak dan adik di papua sayang kami guru.
Briptu Windy Manafe dan ibu Guru Maria sama-sama menginginkan apa yang mereka lakukan saat ini dan itulah kenapa mereka bisa bertahan meski dengan kondisi yang serba kekurangan. So, ketahuilah apa yang kamu inginkan dan lakukanlah karena keinginanmu sendiri bukan orang lain.
Yazzzz, itulah cerita singkat yang bisa saya bagikan ke teman-teman. Selamat tahun baru 2021 teman. Semoga cerita ini bisa menjadi inspirasi bagi kita dan mari berbagi kebaikan mulai dengan beryukur dan beri senyuman kepada orang-orang terdekat. All of us have our problems, so jangan takut dan merasa hidupmulah yang paling sulit tapi bersyukurlah sebab proses tidak pernah mengecewakan hasil. Jangan lupa berterima kasihlah pada dirimu sendiri karena mampu bertahan sampai saat ini.
Leave a Reply