Sepertinya hanya aku yang rasa
Hangat pelukmu berbalut asa
Mungkin memang benar aku tak pantas
Bukan karena beda tapi banyak ambiguitas
Kamu punya sudut pandang yang tajam
Yang kadang buatku bungkam
Pikirmu aku tak dewasa, mati rasa
Katamu aku batasi rasa dengan masa
Jujur aku tak mudah ucapkan kata sayang
Lebih gampang bagiku tak miliki hati bercabang
Meski bagimu ungkapan rasa lewat kata
lebih mudah daripada jalan bersama naik kereta
Sederhanaku rumit bagimu
Perdebatan adalah jalanku mencari solusi
Bagimu mencari celah untuk pergi
Masa depanku adalah saat ini dan bagimu itu nanti
Bila sekarang tak kau hargai bagaimana esok hari
Proses dan kesabaran selalu kau jadikan amunisi
Buatku diam dan berhenti
Sampai akhirnya berani memilih untuk pergi
Leave a Reply