CATATAN REFLEKSI DARI GODWINK STORIES

Ketong Bersama – “Kalau ada seorang diantara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seseorang yang bergembira, baikah ia menyanyi!”.

Itu adalah salah satu ayat Alkitab dari buku karya pasangan SQuire Rushnell dan Louise DuArt yang diambil dari 52 surat. Kalimat yang menjadi perhatian saya ketika membuka buku ini adalah : ” dan tahukah kamu tidak ada yang kebetulan di dunia? Ketika kamu hari ini dan sebelum saat kamu membaca buku ini, ketahuilah bahwa ini bukanlah kebetulan. Ada begitu banyak hal yang bisa kamu lakukan saat ini tapi Kamu memilih membaca tulisan ini”.

Menariknya saya terus membacanya. Jadi, ijinkan saya untuk berterima kasih kepada kamu yang terus melanjutkan untuk membaca tulisan ini dan jika tulisan mengenai review buku Godwink memberikan pelajaran untuk kamu, maka bagikanlah pelajaran ini kepada orang-orang disekitarmu.

52 surat dalam Godwink adalah kiriman surat atas respon dari orang-orang yang  membaca tulisan dari buku mereka yang berjudul When God Wink at You: How God Speaks Directly to You through The Power of Coincidence. Buku tersebut bercerita mengenai pengalaman hubungan pasangan ini dengan Tuhan.

Godwink ditujukkan bagi kamu yang merasa putus asa, merasa tidak bahagia, sedang berduka cita, stress, cemas, merasa terasing, merasa menyerah dan tersesat. Pesannya adalah berhentilah sejenak dan renungkanlah ini :

  1. Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu (Amsal 3:5-6)Mungkin ini terkesan terlalu religius untuk Kamu yang bahkan telah kehilangan hampir semua bentuk kepercayaan pada Tuhan. Saya pernah mengalaminya. Hal ini karena sejak kecil saya diajarkan mengenai apa itu agama dan kebiasaan agama yang saya anut.

    Saya percaya pada Tuhan yang digambarkan dalam agama yang diwujudkan salah satunya berupa pemimpin tempat ibadah bukan pada Tuhan itu sendiri. Lalu suatu ketika saya mengetahui dan melihat hal-hal yang mengubah pemikiran saya mengenai sosok Tuhan tersebut. Pemimpin ibadah harusnya menjaga umatnya, kenyataannya ada pemimpin ibadah yang justru menjadi salah satu pelaku pelecehan seksual. Selanjutnya ada pemimpin ibadah  yang korupsi bahkan membunuh.

    Saya lalu berhenti pergi ke tempat ibadah dan berhenti percaya pada Tuhan tersebut sampai akhirnya benar-benar menemukan Tuhan. Apakah Tuhan adalah ciptaan dari imajinasi saya? Saya pernah memikirkan hal ini juga. Bukan, Tuhan bukan ciptaan dari pemikiran saya sendiri. Lalu bagaimana saya berhasil menemukanNya? renungkanlah amsal diatas!

  2. Hiduplah!Jalani hidupmu sesuai dengan yang Kamu inginkan dengan benar. Tidak ada yang benar-benar layak menghina hidupmu. Bahkan kamu terlalu berharga untuk dibandingkan dengan siapapun di dunia ini karena Kamu hanya satu di dunia ini. Fokuslah pada tujuanmu dan gunakan semua kemampuanmu untuk mencapai tujuanmu.

    Coba tanyakan ini kepada diri Kamu sendiri, mengapa saya harus menjadi standar atau definisi “sukses”, “kaya”, atau “rupawan” menurut orang-orang? Mengapa saya harus membandingkan diri dengan orang lain sedangkan setiap orang memiliki sesuatu yang berbeda sejak dilahirkan?

Semoga pesan-pesan diatas bisa membantumu untuk melewati apapun proses hidup sedang Kamu jalani saat ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page