Duduk memandangi laptop dengan harapan
Bahwa ada setidaknya satu karya yang jadi tulisan
Sampai lupa bahwa ini bukan kebiasaan
Makanya kesulitan jadi tantangan dan berhenti jadi pilihan
Tanpa sadar ada yang memandangi
Pikiran lalu mulai beradu argumentasi
Mungkinkah pandangan itu menuju kesini
Ataukah mata itu melihat tanpa maksud mengamati
Lelah mencari jawaban kembali fokus ke tujuan awal
Ternyata tidak sedikit waktu yang terbuang,berkhayal
Entah kemana arah puisi ini akan membual
Sejatinya ingin buang sial dengan cara dangkal
Pikiran ini mulai menertawai diri sendiri
Hidup ini begitu luas di alam pikiran dengan tapi
Begitu kosong dan terjerat dalam diri
Hingga realita jadi membosankan saat dijalani
Menertawakan kisah sendiri ternyata menyenangkan
Apakah akan sama rasanya bila ditertawakan orang lain?
Perasaan langsung menepis, hentikan
Sebagian mungkin tertawa lepas, jawab dendam
Leave a Reply