,

Terus Menulis Meski Tanpa Pembaca

Teruslah menulis, walau tak ada yang membaca, karena seperti persahabatan

bisa terasa asing tanpa percakapan dan pertemuan

Otak lalu membeku perlahan digusur logika pemikiran

Bahwa tak ada waktu untuk mengutarakan perasaan lewat tulisan

Sejak kepala ini disibukkan memikirkan cara bertahan

Apa itu puisi jika kata-kata pada akhirnya hanya sebatas rasa

dari seorang penulis yang sibuk mengkritisi tanpa jabatan

Buat apa menulis tanpa ada yang punya kesadaran

Ada AI yang jauh lebih cerdas untuk mempertanyakan dan memberikan jawaban

tepat dengan data tanpa ada keraguan

Mati kau pecundang metafora yang sering bersuara lewat catatan

Karyamu tenggelam digusur algoritma pencarian

Naskahmu perlu up to date dengan istilah trending

Coba tambahkan sensasi serupa drama perselingkuhan

Minimal jadi penyair didepan atasan

Belajar lebih peka terhadap aroma kekuasaan

Sampai tahu caranya menundukan kepala kasi penghormatan

pada kepedulian, karena adil hanya angan angan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page